KLASIKA Respon Majelis Permusyawaratan Rembang: Politik, Lebih Dari Sekadar Kuasa

Redaksi
Direktur Eksekutif KLASIKA Ahmad Mufid. | dok. /Muzzamil

Bandarlampung, KabarSejagat.com — “Jika hatimu tergetar geram melihat ketidakadilan, kau adalah kawanku”.

Ujaran progresif gerilyawan revolusioner Amerika Latin, Che Guevara, tersebut bak mewakili kerisauan barisan anak muda pengagum dan pecinta serta peminat literasi seputar Gus Dur di Lampung, yakni Kelompok Studi Kader (KLASIKA).

Turut buka suara merespons pernyataan sikap sejumlah tokoh nasional tergabung Majelis Permusyawaratan Rembang, Minggu (12/11/2023), dari Bandarlampung, Direktur Eksekutif KLASIKA Lampung Ahmad Mufid melalui keterangan tertulis menyambut baik inisiatif pertemuan.

Ahmad Mufid menilai, pertemuan itu suatu edukasi berharga bagi masyarakat banyak khususnya pemuda, wabil khusus milenial dan genzi yang notabene nyaris separo dari jumlah daftar pemilih tetap Pemilu 2024.

Bahwa, “politik memiliki dimensi lebih dari sekadar kuasa,” lugas Ahmad Mufid, risau.

Menyorong pandangannya terhadap politik, Mufid menekankan politik bukan hanya alat merebut kekuasaan, melainkan sebagai wadah mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Politik harus menjadi sarana membentuk masyarakat yang adil, berkeadilan, dan peduli terhadap kebutuhan bersama,” ujar pria mungil, pembawa Klasika mewakili Indonesia dalam Festival Buku Internasional Kuala Lumpur, forum pertemuan komunitas literasi lintas negara Asia taja Kementerian Pendidikan, Dewan Perbukuan Kebangsaan, dan Perpustakaan Nasional Malaysia, medio 3-12 Juni 2022 ini.

Bagian lain, Mufid mempertegas pentingnya moralitas dan etika sebagai pondasi politik yang kokoh. “Tanpa memperhatikan nilai-nilai ini, politik berisiko menjadi permainan kekuasaan yang abaikan dampaknya pada masyarakat. Dengan memasukkan elemen moralitas, politik dapat menjadi kekuatan positif yang membentuk arah dan tujuan negara,” wanti dia.

Lebih lanjut, dia mengajak tokoh bangsa untuk saling mengingatkan, membangun kepercayaan di tengah masyarakat. “Melalui kolaborasi yang etis dan saling percaya, kita dapat merancang langkah-langkah politik yang membawa dampak positif bagi seluruh bangsa,” injeksinya.

Ujar dia, Majelis Permusyawaratan Rembang penting, karena memberi platform kepada tokoh bangsa untuk menyampaikan pandangan mendalam tentang peran politik dalam membentuk masa depan bangsa.