Bandarlampung, KabarSejagat.com – Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung akan menggelar even Peringatan HUT ke-79 RI 17 Agustus 1945 tahun ini sekaligus pemecahan Rekor MURI “Berenang Di Perairan Terbuka Membawa Bendera Merah Putih Menempuh Jarak Terjauh”: menarik bendera merah putih ukuran 5 x 20 meter sejauh 8 Km diikuti sedikitnya 318 peserta, start dari Pantai Gunung Kunyit Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, sampai Pantai Mutun, Desa Sukajaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Sabtu (17/8/2024).
Koordinator komunitas, Dr. (Cand) Ir. Napoli Situmorang, M.T., M.H., IPM. ASEAN Eng., pehobi renang, bersepeda dan lari, akademisi cum praktisi/konsultan jasa konstruksi, dosen luar biasa matkul Struktur Baja dan Aspek Hukum Jasa Konstruksi Universitas Bandar Lampung (UBL), dosen industri Politeknik Negeri Lampung (Polinela), dosen peserta program Praktisi Mengajar Aspek Hukum Dalam Pembangunan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) 2023 tersebut, pemrakarsa even bertajuk ‘Berenang Merdeka’ ini.
Keterangan tertulis dan rangkuman unggahan visual media sosialnya, Jum’at (16/8/2024), menyebut even bertujuan memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme, menunjukkan prestasi warga Lampung yang bisa catatkan kegiatannya di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), memperkenalkan wisata bahari yang ada terdapat di Lampung, dan memasyarakatkan olah raga berenang di laut.
Pekacamata, alumnus SMAN 3 Tanjungkarang (Bandarlampung) 1984, S1 Teknik Sipil Unila 1987, Pendidikan Profesi Insinyur, S2 Magister Teknik Sipil Magister Hukum, kandidat doktor Teknik Sipil Universitas Tarumanegara (Untar), Komisaris Utama Tirta Wandhira Utama dan Dirut Berdatu Konsursindo ini mengafirmasi, taja dihelat 17 Agustus pagi. “Start dari Pantai Kunyit jam 06.00, diperkirakan sampai Pantai Mutun jam 09.30 WIB,” tutur Napoli, bila ini berhasil akan dicatat Rekor MURI kategori itu.
Tak menyana antusiasme publik sedemikian ‘menyala Abangku” meski berbayar swadiri (kontribusi Rp75 ribu/orang), lantaran animo masyarakat daftar begitu besar pendaftaran peserta dia tutup lebih awal.
“Terpaksa pendaftaran kami tutup lebih cepat dari rencana. Sampai ditutup 25 Juli lalu, 318 peserta daftar,” data Napoli, juga melugaskan
pihaknya memastikan diri bersiap matang, melalui dua kali uji coba terutama untuk mengetahui derajat hempasan ombak berikut mitigasi force majeure-nya andai ada.
Diinformasikan, dua kali uji coba penarikan bendera sebelumnya, dan relatif berhasil, semata ditujukan untuk mencoba kekuatan konstruksi benderanya menahan beban dan hempasan ombak selama proses penarikan.
“Uji coba kedua, bendera kami tarik dengan jarak 5,2 Km. Puji Tuhan konstruksinya cukup kuat. Mohon doanya biar pelaksanaan nanti berjalan lancar aman. Aamiin,” tutur Waketum II DPP Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Pertahkindo) Bidang Bina Pranata dan Pengembangan Profesi Jasa Konstruksi ini.
Sebelumnya, Napoli dan komunitas ini gaet Toko Oleh-Oleh Hai-Toms Cafe, Jl Raden Intan Bandarlampung dan PMI Lampung menggelar bakti sosial donor darah bertajuk Donor Merdeka, di kompleks toko tersebut, pada 9 Agustus lalu.
Dalam donasi kemanusiaan ini, “Terkumpul 50 kantong darah,” catat Napoli Situmorang, yang juga tercatat bagian pengurus Bidang Ketenagakerjaan, Advokasi, Jaminan Sosial DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung pimpinan Ary Meizari Alfian.
“Hari ini 16 Agustus 2024, Merdeka Sampah, bekerja sama dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Provinsi Lampung, DLH Kota Bandar Lampung, anggota Brigif-4 Marinir/BS Korps Marinir TNI-AL. Terkumpul satu truk sampah,” lanjut Napoli, ihwal taja susulan H-1, yang terpantau turut pula dihadiri antara lain oleh Kepala DLH Lampung Emilia Kusumawati, dan Kepala DLH Bandarlampung Ahmad Husna.
“Kami, Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung, membersihkan perairan sekitar Pantai Kunyit dari sampah. Tim lain bergerak membersihkan daerah pantai dari sampah. Kolaborasi yang baik. Kami bukan cuma mau menyehatkan badan kami. Kami juga mau menyehatkan lingkungan kami. Bergerak terus untuk kebaikan bersama. Semoga bisa menginspirasi yang lain. Jangan lelah berbuat baik. Semangat terus,” tutupnya impresif.
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Bravo Napoli, bravo Komunitas Perenang Antar Pulau Lampung. Merdeka! (Red/Muzzamil)