Bandarlampung, KabarSejagat.com – Dia bukan gubernur juga bukan walikota. Juga bukan “maharddhika”, dari mana kata “merdeka” bermula. Yang berarti kaya, sejahtera, kuat, bebas dari belenggu pemasung kebebasan, bebas dari belenggu penjajahan, di Indonesia: Portugis atau Portugal, Spanyol, Belanda, dan Jepang; tepat hari proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Alias, 79 tahun lalu.
Berkebetulan lalu lintas tak seberapa ramai, dan sadar lampu merah traffic light tengah menyala, hitungan detik, mata pewarta yang tengah pantengi jalannya lomba memasukkan besi ringan sebentuk semirip mata pancing berukuran agak besar ke dalam lubang besi ringan sebentuk lubang gorden jendela-pintu rumah, gelaran gerai fesyen 3Second Family Store Bandarlampung, Jl Raden Intan Nomor 140, bilangan ruko kanan jalan dekat belokan ke arah Jl Ahmad Yani, sekitar 30 meter dekat area Tugu Adipura (Bundaran Gajah) Enggal, Bandarlampung, Sabtu (17/8/2024) pagi.
Pewarta sekonyong-konyong berlari demi mata menemukenali si bapak ini, seperti tampak foto, yang bahkan belum sempat ditanya nama, melambatkan laju sepeda motor bebek biru laut uniknya.
Dua buah bendera merah putih mungil ‘selow’ berkibar tertancap kiri kanan dudukan lampu atas stang, bertuliskan singkatan ‘HUT’ (Hari Ulang Tahun) sisi belakang lampu kanan dan singkatan ‘RI’ (Republik Indonesia) belakang lampu kiri, serta singkatan NKRI di atas lampu utama. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sadar kamera, demi lampu sang traffic light bakal sepersekian detik kemudian berubah hijau mustahil tertunda, si bapak pun kontan berpose dengan mengepalkan tangan kanan ke udara seraya memekikkan kata: “Merdeka!”
Sangking kilatnya momen ini, saat terjepret tepat pukul 08.15 WIB, baru disadari setelah itu, si bapak bahkan hingga tak sempat lagi membuka kaca helmnya. Hahahay. Sekelebat, kumis tak seberapa lebat tampak di atas bibirnya yang ramah menyungging senyum.
Pengendara motor sisi kanannya, ada dua, tersenyum simpul menengok. Seorang warga pengendara mobil MPV putih jenama tenar, kontan membuka kaca jendela sisi kursi duduk sopir. Pun tersenyum acungkan jempolnya.
“Oh, boleh,” ujar sebelumnya, manajer toko, ketuplak lomba peringatan HUT ke-79 RI di gerai 3Second Family Store Bandarlampung, saat pewarta minta izin mengambil gambar. Pria muda ini membenarkan bunyi spanduk terpajang di atas pintu utama gerai, promo bulan kemerdekaan Happy Price namanya. “Iya, yang di IG (Instagram, red),” sahutnya.
Saat itu, usai ‘lomba trenggiling’ dinamainya, khusus pria, peserta berguling dari titik start ke finish dibalut kardus bekas, bergegas lalu diteruskan lomba memasukkan besi ringan sebentuk mata pancing ke lubang sebentuk lubang gorden jendela-pintu rumah tadi.
Belasan karyawan gerai rerata genzi kompak seragam atasan merah magenta bawahan putih. Ada stiker merah putih tertempel di pipi merona mereka lantaran sang mentari Sabtu pagi tengah binar-binarnya.
Buat si bapak, ‘sihat-sihat’ selalu. Andai saja lain kali bersua di jalan, maka dengan segala kerendahan hati, izinkan pewarta menyapa, si bapak Merdeka. Dirgahayu, Indonesia. (Red/Muzzamil)