Bandar Lampung, Kabar Sejagat Com – – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Letkol Inf Rinto Wijaya, S.A.P., M.I.POL., M.Han, menghadiri sosialisasi Swasembada Pangan Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Sudirman Korem 043/Gatam, Kota Bandar Lampung, dan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk pemerintah pusat, daerah, serta unsur TNI. Kamis 13 Februari 2025
Danrem 043/Gatam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., dalam sambutannya menekankan bahwa swasembada pangan adalah program prioritas nasional yang memiliki dampak besar terhadap stabilitas sosial dan ekonomi bangsa. “Sebagai bagian dari TNI di Provinsi Lampung, kami memiliki komitmen untuk mendukung penuh program ketahanan pangan ini. Melalui sosialisasi ini, kita akan membahas berbagai strategi dan langkah untuk meningkatkan produksi pangan lokal serta optimalisasi pemanfaatan lahan,” ujar Danrem Rikas.
Sosialisasi ini juga mendapatkan perhatian dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. M. Taufik Ratule, M.Si., yang menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. “Masalah pangan sangat terkait dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek sosial dan politik. Pemerintah telah menyiapkan empat program utama untuk mendukung ketahanan pangan, yaitu swasembada pangan, makan bergizi gratis, swasembada energi, dan hilirisasi pertanian,” jelas Dr. Taufik.
Hadir pula dalam acara ini Kadis KPTPH Provinsi Lampung Bani Ispriyanto, Kepala Perum Bulog Lampung Nurman Susilo, serta pejabat dari Korem 043/Gatam dan berbagai instansi terkait. Diskusi yang berlangsung dalam acara ini turut menyoroti beberapa tantangan, termasuk dampak El Niño yang memengaruhi produksi beras, serta pentingnya sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat untuk suksesnya program swasembada pangan.
Sosialisasi ini berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.20 WIB, dan ditutup dengan lancar serta penuh antusiasme dari semua pihak yang terlibat. Diharapkan, melalui sosialisasi ini, koordinasi yang lebih baik dapat terjalin, sehingga ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung, dapat terwujud secara berkelanjutan. (*)
