Ketua MWCNU Balik Bukit Ust. Hernadi: Tetap Istiqomah Amalkan Amalan Aswaja, Walau Kondisi Sulit

Redaksi

Lampung Barat, KabarSejagat.com – Meskipun berbagai tantangan dan ujian terus menguji umat Islam, khususnya yang berada dalam lingkungan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Balik Bukit, Ust. Hernadi, menegaskan pentingnya istiqomah dalam mengamalkan ajaran Aswaja, meski dalam kondisi sulit.

Dalam acara Safari Ramadhan yang digelar di Masjid Baiturohman Pemangku Sumber Agung Pekon Sukarame, Balik Bukit pada Rabu, 19 Maret 2025, Ust. Hernadi mengajak umat Islam untuk terus menjaga keyakinan dan mengamalkan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para ulama salaf. Menurutnya, amalan seperti istighosah, tahlil, manaqib, dan shalawat merupakan bagian penting dari tradisi keislaman yang harus terus dipertahankan.

“Sekalipun tantangan dan godaan pasti ada, jika kita tetap istiqomah dalam menjalankan amalan Aswaja, InsyaAllah kita akan mendapatkan ketenangan hati dan pertolongan dari Allah,” ungkap Ust. Hernadi dengan penuh keyakinan.

Ust. Hernadi juga menyebutkan bahwa istiqomah dalam beribadah adalah kunci untuk meraih keberkahan hidup. Ia mengingatkan umat agar terus menjaga keteguhan iman meski di tengah kesulitan dan cobaan yang ada.

Seorang jamaah dari Pekon Sukarame, H. Arianto Harafat, juga berbagi pengalamannya tentang pentingnya istiqomah dalam mengamalkan ajaran Aswaja. “Dulu saya sering ragu dengan amalan yang saya lakukan, tetapi setelah istiqomah dalam dzikir dan tahlil, hidup saya menjadi lebih tenang dan penuh berkah,” ujar H. Arianto dengan wajah yang penuh ketenangan.

Pada kesempatan tersebut, Ust. H Pairozi, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Barat, turut memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai amaliyah NU yang berbasis pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Menurutnya, amaliyah NU mencakup praktik ibadah dan tradisi keagamaan yang berakar pada ajaran yang meliputi empat mazhab fikih, dengan dominasi mazhab Syafi’i di Indonesia.

Ust. Pairozi menjelaskan, beberapa amaliyah utama yang menjadi tradisi NU antara lain:

  • Tahlilan: Doa bersama untuk arwah
  • Maulid Nabi: Peringatan kelahiran Nabi Muhammad dengan shalawat dan sirah Nabi
  • Istighotsah: Doa dan dzikir bersama memohon pertolongan Allah
  • Ziarah Kubur: Mengunjungi makam para wali dan ulama sebagai penghormatan
  • Shalawat Nabi: Membaca shalawat sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah
  • Ratib & Hizib: Dzikir-dzikir tertentu untuk perlindungan spiritual

Tak hanya itu, Ust. Pairozi juga mengungkapkan bahwa amaliyah NU tidak hanya terbatas pada ibadah, tetapi juga berperan dalam kehidupan sosial melalui kegiatan gotong royong, pesantren, serta menjunjung tinggi Islam moderat yang mengedepankan toleransi dan kebangsaan.

Menutup acara, Ketua LAZISNU MWCNU Balik Bukit, Ust. Suherman, memberikan materi mengenai pentingnya zakat, infak, dan sedekah dalam kehidupan umat Islam. Ia mengingatkan bahwa pengumpulan dan penyaluran zakat harus dilakukan oleh lembaga yang telah diakui dan sah, seperti BAZNAS, UPZ, dan LAZISNU.

Ust. Suherman menegaskan, “Amil zakat harus terdaftar di lembaga zakat resmi dan mendapat izin dari pemerintah, yaitu Kementerian Agama.” Ia berharap dengan tertibnya pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, umat Islam dapat lebih optimal dalam menjalankan kewajiban sosial dan keagamaannya.

Acara Safari Ramadhan ini diakhiri dengan penuh antusiasme dan semangat dari para jamaah, yang merasa semakin yakin untuk terus istiqomah dalam menjaga amalan Aswaja, meskipun dunia penuh dengan tantangan. (*)

Redaksi