“Karena hal baik tersebut, KLASIKA akan melakukan konsolidasi kebudayaan dengan melibatkan tokoh publik, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh lintas iman, budayawan dan lainnya. Dengan menekankan nilai-nilai kemanusiaan, moralitas, dan etika, kami berharap politik dapat menjadi pendorong pembangunan yang berkelanjutan dan adil,” pungkas dia.
Diketahui, sejumlah tokoh termasuk Gus Mus, Gunawan Muhammad, Lukman Hakim Saifudin, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Erry Riana Hardjapamengkas, dan Omi Komaria, Sri Pannavaro M, berkumpul dalam Majelis Permusyawaratan Rembang, merespons situasi politik mutakhir yang dinilai memprihatinkan di Indonesia.
Dalam konferensi pers Majelis, perhatian utama tertuju pada dua isu krusial, yakni kondisi demokrasi yang ‘di ontang-anting’, dan ancaman terhadap integritas Pemilu 2024 mendatang. (red/Muzzamil)