Bandarlampung, KabarSejagat.com – Oh My God. Lumayan “tekanjat” juga menelisik data otentik ini.
Hasil Sensus Pertanian 2023: total populasi sapi dan kerbau di Lampung 775.027 ekor, peringkat lima nasional, terbanyak di Sumatera. Total populasi kambing tahun 2022 ada 1.623.358 ekor, peringkat tiga nasional dan terbanyak se-Sumatera.
Lalu, populasi ayam ras pedaging 2022 91.688.088 ekor, ayam ras petelur 2022 total 14.257.053 ekor, keduanya sama peringkat ke-8 nasional, terbanyak ke-3 se-Sumatera.
Teranyar, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengekspos kembali data ini pada petikan pidatonya mendedah subsektor peternakan sebagai bagian agenda kerja peningkatan produktivitas dan nilai tambah ekonomi komoditas tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan hutan kemasyarakatan melalui program subsidi, insentif, fasilitasi pemasaran, fasilitasi permodalan, fasilitasi inovasi dan teknologi produksi, penyediaan saprodi dan alsintan, pembangunan dan pengembangan sentra pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan), sentra industri kecil, kawasan industri menengah dan besar, serta sentra pariwisata, program pembangunan pertanian, Misi Daerah ke-5: Membangun Kekuatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian Dan Wilayah Pedesaan Yang Seimbang Dengan Wilayah Perkotaan, pelaksana Visi Daerah Lampung 2019-2024: Rakyat Lampung Berjaya.
Saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung 2024 tema Harmoni Peternakan Berkualitas dan Kesehatan Hewan Terjamin Untuk Pembangunan Berkelanjutan, di Hotel Grand Mercure, Bandarlampung, Kamis (18/4/2024).
Di forum musyawarah tahunan penyiapan rencana prioritas kegiatan pembangunan sektor ini di Lampung TA 2025 tersebut, selain berharap sinergi dan peningkatan koordinasi pemangku kepentingan: kunci sukses capaian Lampung lumbung ternak nasional, berharap Musrenbang melahirkan daftar kebutuhan program prioritas di 15 kabupaten/kota sejalan tema pembangunan Lampung 2025, Gubernur juga mengintensi, agenda kerja sektor pertanian peternakan diimplementasikan berbentuk Kartu Petani Berjaya berbasis elektronik (e-KPB) demi peningkatan pendapatan petani peternak lewat penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi.
Kadisnakkeswan Lampung Lili Mawarti jua berharap, Musrenbang hibrida luring-daring diikuti OPD Pertanian, Disperin, Kominfo, Biro Ekonomi, Otda, badan instansi vertikal nakkeswan, asosiasi, pengusaha, akademisi peternakan se-Lampung itu melahirkan rencana pembangunan berkelanjutan.
Sefrekruensi, Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Lusmeilia Afriani merespons rencana pembentukan Program Studi (Prodi) Kedokteran Hewan di Lampung usulan kerja sama Disnakkeswan Lampung, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dokter hewan, serta peluang tinggi akses pendidikan tinggi profesi dokter hewan bagi rakyat Lampung.
Unila akan studi banding ke universitas lain pengampu PSKH sebelum, agar persiapan pembukaan prodi ini kelak dapat berjalan dengan baik. “Kami sambut baik, tentu ini akan jadi program kita selanjutnya,” kata Rektor Lusy di ruang kerjanyi, didampingi Warek IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi Komunikasi Dr Ayi Ahadiyat, Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kerja Sama Fakultas Kedokteran Unila dr Oktafany, utusan Fakultas Pertanian, dan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unila, Jumat (19/4/2024).
Turut senang demi mendengarnya, itu pula respons motorik Sekretaris Disnakkeswan Lampung drh Anwar Fuadi M.PH, mewakili Kadis Lili Mawarti, pimpinan delegasi saat beraudiensi ke rektor perempuan pertama kampus PTN tertua di Lampung ini.
Seturut, tim pendamping Anwar Fuadi yakni drh Puji Hartono MP mewakili Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung Kementan drh Donni Muksydayan MSi, drh Sugeng Dwi Hastono dan tim asosiasi profesi Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung.
Olah data keterangan petikan pidato Arinal Djunaidi dan keterangan audiensi Anwar Fuadi, meski Lampung notabene pemilik populasi sapi-kerbau tertinggi di Sumatera dan lumbung ternak nasional (sehingga konsekuensi logisnya selain) Lampung sangat rentan penularan dan penyebaran Penyakit Hewan Menular Strategis (PMHS) serta penyakit zoonosis pada ternak, satwa liar, mau pun hewan kesayangan.
Nun secara SDM Nakkeswan jomplang, di mana kini jumlah dokter hewan di Lampung masih jauh dari ideal, sebaran jumlahnya di wilayah kabupaten/kota pun tidak merata.
“Bisa dilihat tidak adanya dokter hewan PNS di Kabupaten Pesisir Barat dan Way Kanan, belum ada Pejabat Otoritas Veteriner di Kabupaten Tulang Bawang, Pesisir Barat, Way Kanan, Lampung Barat,” ujar Anwar, mencengangkan beberan datanya, bahwa di Lampung paling tidak terhitung per 19 April 2024, jumlah dokter hewan tercatat cuma ada 128 orang di 15 kabupaten/kota, Paramedik Veteriner 341 orang, kemudian Petugas Inseminasi Buatan (Inseminator), Pemeriksa Kebuntingan Ternak (PKB) dan Asisten Ternak Reproduksi (ATR) ada 508 orang, penyuluh (non-medik) 408 orang.
Bayangkan kening kita kontan mengernyit sekaligus refleks angkat bahu, “Dari data ini, kebutuhan tenaga kesehatan hewan terutama dokter hewan sangat diperlukan dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Lampung,” poin dia.
Sebelumnya disasar pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai salah satu lokus program Desa Sapi Tahun 2020, Lampung sejak 1 Februari 2024 juga disibukkan sosialisasi bagi pelaku usaha ternak dan produk peternakan: persiapan penerapan wajib aplikasi digital lalulintas i-SHIKNAS sebagai bentuk implementasi Permentan 17/2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya di Dalam Wilayah NKRI, yang berlaku efektif mulai Sabtu, 20 April 2024 sesuai Edaran Ditjen Nakeswan Kementan.
Pengusaha ternak dan produk peternakan, dan masyarakat yang akan melalulintaskan hewan ternak cukup ajukan permohonan rekomendasi pengeluaran ternak, mandiri melalui situs https://lalulintas.isikhnas.com agar usahanya dapat berjalan lancar sesuai ketentuan berlaku terutama guna persiapan Idul Adha 1445 H atau 17 Juni mendatang.
Sekadar informasi, iSIKHNAS atau Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia per 2018 lalu diakui Badan Kesehatan Dunia (OIE) sebagai salah satu sistem informasi keswan terbaik di Asia, berpotensi dikembangkan di negara lain, OIE via lembaga riset Perancis, CIRAD, telah menilai dampak iSIKHNAS bagi sektor nakkeswan di Indonesia antara lain terkait aspek skematik Public Private Partnership.
Sekadar info pembanding, penyemangat, dari bumi muasal kuliner yummies tersohor di dunia berbahan daging sapi: rendang, sebelumnya Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat Prof Ganefri, Januari lalu merilis, usai persiapan matang pembukaan prodi menggamit Pemprov dan PHDI Sumbar, dan benchmarking ke PTN pengampu prodi (IPB University, UGM) serta lembaga, klinik hewan, laboratorium terkait sejak 2023 lalu, Fakultas Kedokteran UNP resmi buka Prodi S1 Kedokteran Hewan dan Profesi Dokter Hewan via Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru 2024 usai terbit Rekomendasi LAM PT-Kes 0051/2023.
Seperti disitat diakses ulang dari situs resmi kampus, Sabtu (20/4/2024), Rektor Ganefri yang juga Ketua Umum Penanggung Jawab SNPMB 2024 merinci kuota perdana daya tampung prodi ini 50-75 mahasiswa baru, via Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Jalur Mandiri.
Saat itu belum berikut info biaya kuliahnya, sekadar pembanding, biaya pendidikan S1 Kedokteran UNP sendiri Rp12 juta/semester, Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) khusus mahasiswa Jalur mandiri Rp75 juta, dan berkaca pada kuota khusus mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk Fakultas Kedokteran UNP pada PMB 2023 sebesar 20 persen. (red/Muzzamil)