Arikel, KabarSejagat.com – Sebagian besar orang mungkin mengira bahwa pengetahuan tentang bumi yang berputar pada porosnya adalah temuan ilmuwan modern seperti Galileo Galilei atau Copernicus. Namun, jauh sebelum mereka, ada seorang ilmuwan besar yang sudah merumuskan gagasan ini pada abad ke-11, lebih dari seribu tahun yang lalu. Dialah Abu Ar-Rayhan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni, seorang ilmuwan serba bisa yang diakui dunia atas kontribusinya yang luar biasa dalam berbagai disiplin ilmu.
Al-Biruni bukan hanya seorang ilmuwan dalam bidang astronomi, tetapi juga seorang filsuf, matematikawan, ahli geografi, sejarahwan, dan bahkan ahli kedokteran. Menulis lebih dari 120 buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, ia telah merintis banyak penemuan yang mendahului zamannya. Salah satu yang paling mencolok adalah gagasannya mengenai perputaran bumi pada porosnya, yang menjadi landasan penting dalam ilmu astronomi modern.
Tanpa bantuan alat canggih yang kita miliki hari ini, Al-Biruni telah memperkirakan keliling bumi dengan tingkat akurasi yang mengagumkan – hingga mencapai ketelitian 99,7% dari pengukuran yang kita gunakan saat ini. Ini menjadi salah satu dasar dalam ilmu geodesi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan ukuran bumi.
George Sarton, seorang sejarawan ilmu pengetahuan, dengan tulus memuji Al-Biruni dalam bukunya Introduction to the History of Science. Ia menyebutnya sebagai seorang “musafir, filsuf, ahli matematika, astronom, ahli geografi, dan seorang sarjana ensiklopedis” yang merupakan salah satu ulama terbesar dalam sejarah Islam dan dunia. Bahkan orientalis Jerman, Schau, menggambarkan Al-Biruni sebagai “mentalitas terbesar yang pernah diketahui dalam sejarah.”
Pencapaian Al-Biruni menunjukkan bahwa pengetahuan ilmiah tidak datang hanya dari satu budaya atau zaman, melainkan merupakan hasil dari upaya dan pemikiran manusia yang tak mengenal batas. Abu Ar-Rayhan Al-Biruni adalah contoh nyata dari pemikiran universal yang melampaui waktu dan ruang, yang seharusnya kita hormati dan kenang sebagai pencipta gagasan besar dalam sejarah ilmu pengetahuan. (*)
Disarikan dari Berbgai Sumber