Sedangkan tanggapan Fraksi PKB partai terhadap pendapat bupati atas ranperda usul inisiatif DPRD Tahun 2023 yang disampaikan melalui Liswandi. Terkait dengan ranperda pencegahan dan penanggulangan stunting, pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih terhadap Pemkab Pesibar yang sependapat dengan Fraksi PKB untuk menindaklanjuti ranperda usul insiatif DPRD tersebut. “Fraksi PKB berharap ranperda ini akan selesai tepat waktu dan segera untuk disampaikan ke rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), peratin, dan pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Dengan lahirnya perda tersebut, pihaknya berharap dapat meningkatkan kualitas anak, meningkatkan pertumbuhan ekonomi mempersempit kesenjangan kelompok masyarakat. “Serta memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan dan kecerdasaan anak-anak di Pesibar,” harapnya.
Tanggapan berikutnya yaitu dari Fraksi Demokrat yang disampaikan Khoiril Liswan. Dikatakannya, berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 dijelaskan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2 Standar Deviasi (SD) atau stunted dan kurang dari -3sd atau severely stunted. “Berdasarkan data pemantauan status gizi yang dilansir dari situs Kemenkes RI, pada 2016 angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,5 persen. Artinya sekitar satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting. Bahkan pada 2017 angkanya meningkat menjadi 29, 6 persen. Pada Tahun 2019, survei membuktikan sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi. stunting sangat penting untuk dicegah. hal ini disebabkan oleh dampak stunting yang sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak,” tuturnya.