/

Perpaduan Seni dan Kecerdasan, Lagu Benteng Sabuk Jadi Sinopsis Cerita Sejarah Lampung

Redaksi

TUBABA, KabarSejagat.com- Tak tau mesti memilih ungkapan kata-kata indah apa yang tepat ketika mendengar dan melihat lalu mencoba memahami sedikit tayangan dari lagu terbaru ciptaan Dr. Rustam Efendi SE MSI Akt CA CMA atau yang akrab disapa Bung Tam, berjudul Benteng Sabuk yang lounching bertepatan pada Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke-79, Sabtu 17 Agustus 2024.

Bukan sedikit melebih-lebihkan, namun karena selain lagunya yang asik didengar dan dikerjakan dengan penuh keseriusan, tapi lagu ini bisa dianggap yang paling sakral dari lagu-lagu Ciptaan Bung Tam sebelumnya, baik itu yang bertemakan sejarah maupun yang sifatnya nasihat dan edukasi.

Sebab lagu berjudul Benteng Sabuk ini bukan hanya lagu yang seperti mengarang cerita, akan tetapi Bung Tam, sapaan akrab sang Budayawan pelestari adat dan Seniman Musik Lampung itu, membuatnya berdasarkan pakta sejarah panjang beserta silsilah leluhur orang-orang hebat, berkedudukan tinggi ataupun berjasa pada tempat yang kini diantaranya disebut Provinsi Lampung.

Panjangnya cerita sejarah tersebut yang mungkin diuraikan dapat menjadi sebuah buku itu dijadikan sebuah sinopsis atau ringkasan cerita dan dipoles menjadi sebuah mahakarya seni berupa lagu, yang mana sehingga hasilnya, bagi yang mendengar bukan cuma dapat langsung mudah mencerna isinya, tapi juga dapat menikmati lagu tersebut dengan rasa bangga dan takjub.

Kemudian beberapa lokasi shoting video clip dari pada lagu Benteng Sabuk ini sendiri langsung dari tempat-tempat yang menjadi bukti sejarah dan tertuang dalam lirik lagu, seperti dibeberapa tempat-tempat bersejarah yang ada di Tiyuh Gunung Katun, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

Bahkan dibeberapa lokasi sejarah masih ditemukan bukti adanya puing-puing seperti sisa patahan keramik dari guci yang mana hasil dari penelitian ilmiah oleh Arkeolog dari Bandung Nanang Saptono pada Tahun 2008 silam, terungkap bahwa hasil sampel temuan disekitar lokasi Benteng Sabuk yang berada di Kampung Gunung Katun Tanjungan terbukti adanya tanda-tanda kehidupan manusia dan bahkan menjadi peradaban yang maju pada Abad Ke-7 sebagai fase kedua peradaban, dibuktikan dengan temuan sejarah adanya tanda-tanda hubungan mancanegara hasil dari pada penelitian ilmiah Arkeolog tersebut.

Lalu ditemukan juga tanda-tanda Kejayaan suatu wilayah, yang mana kehidupan peradaban tersebut mengalami kejayaan pada Abad Ke-1 hingga Abad Ke-3 yang tergambarkan sebagai Kota dahulu kala yang berkembang maju dan pesat, sebagai pusat berkehidupan manusia pada kala itu.

Kemudian lokasi shoting selanjutnya diantaranya seperti ditempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Tubaba yang menggambarkan keindahan bangunan dan kehidupan masyarakat pada masa lampau, seperti di Taman Seribu Batu Las Sengok dan Taman Budaya Uluan Nughik.

Ada pula shooting juga dilakukan di Kawasan Wisata Cakat Nyenyek yang berada di Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) dimana ditempat ini banyak bangunan yang menyerupai bangunan-bangunan di masa lampau dan lokasi yang sering disebut Taman Mini Tulangbawang itu arah panorama pemandangannya menghadap langsung ke Sungai Way Tulang Bawang, dimana aliran airnya itu terhubung langsung ke laut lepas, dimana menjadi bukti pendukung kuat adanya hubungan mancanegara pada masa lampau.

Dikatakan spesial untuk lagu Benteng Sabuk ini tentunya karena dianggap cukup penting dan akan sangat berarti bagi generasi penerus, sehingga diharapkan mampu menjadi sarana edukasi guna menumbuhkan rasa kebanggaan dan keyakinan bahwa para leluhurnya dan tempat yang kini salah satunya menjadi bagian dari Provinsi Lampung ini merupakan sebuah wilayah yang memang sejak dahulu kala telah maju dan berkembang pesat.

Sebagai pusat ekonomi melalui hubungan perdagangan internasional di masa lampau, maka dari hal itu, generasi penerus yang ada kini sudah sewajarnya mampu mempertahankan dan mengembalikan kejayaan yang pernah ada, diantaranya sebagai Kota Pendidikan dengan masyarakatnya yang cerdas, Kota perdagangan dengan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya, serta sebagai Kota Budaya, yang mana sebagai bukti begitu terampilnya masyarakat.

Demikian disimpulkan dari beberapa diskusi yang dilakukan dengan penyanyi sekaligus pencipta lagu Benteng Sabuk, yakni Bung Tam, pria kelahiran Tiyuh Gunung Katun Tanjungan itu juga mempercayai Management Global Group (MGG) yang memiliki Arasement Mixing & Mastering Stefano Studio / STV Record yang telah berpengalaman dan menghasilkan karya seni yang acapkali menjadi trending di blantika musik Indonesia.

Adapun dalam lingkup keseluruhannya, dalam proses produksi lagu ini, sedari awal spesial dipimpin langsung oleh CEO MGG, Gus Muhammad Safril Ridho yang bertindak sebagai executive producer dalam produksi mahakarya berjudul Benteng Sabuk.

Sementara sebagai Co-producer : Rahmad Sanico Ronalta, lalu Sutradara : Budi Nafas, Editor Video : Aditya Bayu (AB), kemudian untuk Cameraman Video : Budi dan Muh Comeng, Drone : Aris, Photografer : Yandri, BTS : Alfanisty, Koreografi : Aa Sony, Putu, Beni, Bandar dan Hambali, lalu untuk Penata Busana : Sandika Ali, dengan Penata Artistik : Diantori, serta perlengkapan : Julio, Frengky, Jaidan Hardiansyah, Reva Renaldi Hasan, Mofit Sawal Jaya, Agus Takyung, M. Yasir Channiago dan sebagai Penanggungjawab : Harry Oktavia.

Dalam pengambilan gambar melibatkan talent, diantaranya Nanda Vesti Naliu, yakni merupakan Menganai Tulang Bawang 2021, Mekhanai Provinsi Lampung 2021 dan juga sebagai Duta Pariwisata Indonesia 2022.

Kemudian M. Gerhan Lantara, Menganai Tulang Bawang 2022, Runner Up 2 Mekhanai Provinsi Lampung 2023 dan merupakan Putra Tenun Songket Indonesia 2023

Lalu ada juga Aldi Pranata yang merupakan Runner Up 1 Menganai Tulang Bawang 2023 dan merupakan Putera Kebudayaan Indonesia 2023, serta Doni Setiawan Menganai Tulang Bawang 2024 dan merupakan Runner Up 3 Mekhanai Provinsi Lampung 2024.

Selanjutnya ada pula Muhammad Surya Iqbal yang merupakan Runner Up 2 Mekhanai Tulang Bawang 2024 bersama Muhammad Hadid Adiguna dan sebagai Runner Up 6 Menganai Tulang Bawang 2024 serta Ali Danuwarta Pratama dan Saprudin yang mana merupakan Menganai Gunung Katun Tulang Bawang Barat.

Adapun lokasi Shooting diantaranya : Beberapa Kawasan Bersejarah Disekitar Tiyuh Gunung Katun, Taman Seribu Batu Las Sengok dan Taman Budaya Uluan Nughik Kabupaten Tubaba dan Kawasan Wisata Cakat Nyenyek atau yang sering disebut Taman Mini Tulang Bawang.

Didukung Oleh : Aa Sony Channel, ABDOC, Bung Riswan Berkibar, Safari Cerita Rakyat, Global Pesona Semesta, Global Bincang Bebas dan D’GAS Tut Yendi serta seluruh lapisan yang terlibat (MGG).

Berikut lirik lagu Benteng Sabuk tersebut :

Lain Ngarang Cerite
(Bukan Mengarang Cerita)

Ape Lagei Gegambungan
(Apa Lagi Berbohong/omong besar)

Wat Benteng Sabuk
(Ada Benteng Sabuk)

Di Bujung Megale
(Di Bujung Menggala)

Di Abad Ke Tige
(Di Abad ke Tiga)

Ye Sangun Kak Jaye
(Memang Sudah Berjaya)

Ngemik Hubungan Mance Negare
(Memiliki Hubungan Manca Negara)

Arkiolog Sai Cawe
(Arkeolog Yang Mengatakan)

Penelitian Ilmiah
(Penelitian Ilmiah)

Ino Sai Hasil No
(Itulah Hasilnya)

Lain Ngeguwai Sejarah
(Bukan Membuat Sejarah)

Ape Lagei Bebalah Labah
(Apa Lagi Berbicara Berlebihan)

Di Abad ke Piteu
(Di Abad ke Tujuh)

Kejayaan ke Due
(Kejayaan ke Dua)

Ye Sangun Kak Majeu
(Memang Sudah Maju)

Kota di Zaman Ino
(Kota di Zaman Itu)

Benteng Sabuk
(Benteng Sabuk)

Tande Ne Gham Ngemik
(Tandanya Kita itu Ada)

Pek Gelik Tepik
(Tempat Semua Tinggal)

Ye Sangun Kak Ramik
(Memang Sudah Ramai)

Minak Kemalo Kota
(Minak Kemalo Kota)

Keturunan Putri Bulan jame Junjungan segae alam
(Keturunan Putri Bulan dengan Junjungan segae alam/Suami Putri Bulan)

Di Benteng Sabuk
(Di Benteng Sabuk)

Ngemik Makam Minak Sindang Belawan
(Ada makam Minak Sindang Belawan)

Sang Kewiro di Benteng Sabuk
(Sang Kewiro di Benteng Sabuk)

Sang Ngecang pindah aguk Megale
(Sang Ngecang pindah ke Menggala)

Mule name ne Megale
(Maka namanya Menggala)

Ulah Jak Bujung Megale
(Kerena dari Bujung Menggala)

Anak Apew Minak Kemale Kota
(Anak keturunan Minak Kemale Kota)

Wat Bulan Jame Name
(ada Bulan dengan name)

Bulan dipibal Minak Trio Deso
(Bulan dinikahi Minak Trio Deso)

Name dipibal Jame Runjung
(Name dinikahi oleh Runjung)

Minak Trio Deso
(Minak Trio Deso)

Ngemik anak ne Putri Silih Mayang
(Ada anaknya yakni Putri Silih Mayang)

Dipibal Ligah Liguh Komring
(Dinikahi Ligah Liguh Komring)

Ijelah sai jadei Sungkai
(Inilah yang menjadi Sungkai)

Name jame Runjung ngemik anak tige
(Name dengan Runjung punya tiga anak)

Minak Mangku Bumi Pagar Diwe
(Minak Mangku Bumi Pagar Diwa)

Minak Rio Tengah Megale, Minak Rio Sanak Panaragan
(Minak Rio Tengah Menggala, Minak Rio Sanak Panaragan)

Minak Sindang Belawan
(Minak Sindang Belawan)

Nurunken Minak Rio Bacau
(Menurunkan Minak Rio Bacau)

Minak Rio Mas jame Minak Temenggung
(Minak Rio Mas sama Minak Temenggung)

Lamen ngenah ije
(Kalau melihat ini)

Gham sangun lempughung sai
(Kita memang dalam ikatan satu)

Di Benteng Sabuk ine Pok Rham Ne
(Di Benteng Sabuk itu tempat kita)

Benteng Sabuk.. Benteng Sabuk..
Benteng Sabuk.. Benteng Sabuukk…

Benteng Sabuk.. Benteng Sabuk..
Benteng Sabuk.. Benteng Sabuukk…