PLB Lambar Selamatkan Anak di Bawah Umur dari Ancaman Kekerasan

Redaksi

Lampung Barat, KabarSejagat.com – Pemuda Lampung Barat Bersatu (PLB) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap perlindungan anak dan remaja. Pada 30 Januari 2025, PLB bertindak cepat untuk menanggapi laporan seorang anak dibawah umur yang mengungkapkan bahwa dirinya mendapat ancaman dari seseorang yang berusaha memaksanya dalam situasi yang tidak wajar.

Korban yang kita sebut dengan nama samaran “Bunga,” melaporkan bahwa dirinya mendapat tekanan dan ancaman oleh seorang pelaku yang mengarah pada perilaku tidak pantas. Menyadari betapa seriusnya ancaman ini, Teuku Wahyu, Ketua PLB, segera menginstruksikan tim untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

Dengan dukungan tim cyber PLB, pelaku yang diketahui merupakan seorang pelajar dari Pekon Pampangan, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, berhasil ditemukan. Tim PLB bersama tim investigasi melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengamankan pelaku, yang kemudian mengakui perbuatannya dan menyatakan penyesalan yang mendalam.

Pelaku, yang juga masih dibawah umur, menjelaskan bahwa tindakannya dilakukan karena merasa terluka setelah penolakan yang diterimanya. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal berkomunikasi di media sosial, ada ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan saat mereka bertemu di dunia nyata. “Saya sangat menyesal atas tindakan saya dan berjanji tidak akan mengulanginya,” ujar pelaku dengan penyesalan.

Sebagai bentuk dukungan, PLB memberikan pendampingan kepada baik korban maupun pelaku, karena keduanya masih berusia muda. Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk memberikan pemahaman serta mencegah terjadinya hal-hal serupa di masa depan.

Bunga, meskipun awalnya merasa terganggu, akhirnya memutuskan untuk memberikan maaf kepada pelaku dengan harapan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang. Bunga juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLB yang telah memberikan perhatian serta dukungan dalam situasi ini.

“Saya berterima kasih kepada tim PLB yang telah membantu saya melalui situasi sulit ini. Saya merasa lebih aman dan diberi pemahaman yang lebih baik,” ungkap Bunga dengan tulus.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama orang tua dan para pemangku kepentingan, untuk lebih peduli terhadap perilaku anak-anak, terutama di dunia maya. Diharapkan, dengan adanya upaya perlindungan dan edukasi yang lebih luas, anak-anak di Lampung Barat dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih. (*)

Redaksi