Reses Bernuansa Spiritualitas: Wakil Bupati Pesibar Dukung Penguatan Demokrasi Berbasis Nilai Qurani

Redaksi

Pesisir Barat, KabarSejagat.com Wakil Bupati Pesisir Barat, Irawan Topani, S.H., M.Kn., menghadiri kegiatan reses Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. Al Muzammil Yusuf, M.Si., yang dirangkai dengan pelatihan dan workshop Tahsin Alquran Bersanad, Rabu (23/4/2025), di Aula Sunset Beach, Pekon Way Redak, Kecamatan Pesisir Tengah.

Mengangkat tema “Penguatan Demokrasi Substansi Berdasarkan Pancasila”, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang dialog politik antara legislator dan masyarakat, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual yang mendalam.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Pesibar Fahrurrozi, Staf Ahli Bupati, sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Ketua DPC PKS Pesibar Ahmad Husaini.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Irawan Topani menekankan pentingnya reses sebagai jembatan interaktif antara rakyat dan wakilnya. Namun menurutnya, reses kali ini terasa lebih istimewa karena dibarengi dengan pelatihan Tahsin Alquran, yang memberikan ruang penyegaran rohani di tengah derasnya arus modernitas.

“Di zaman yang penuh tantangan ini, Alquran bukan sekadar bacaan. Ia adalah penuntun hidup yang mengokohkan nilai, moral, dan arah kehidupan,” ujar Irawan.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi nilai keilmuan dari workshop Tahsin Bersanad, yang menghubungkan peserta dengan sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah SAW. Hal ini menurutnya adalah bagian dari warisan agung umat Islam yang perlu dilestarikan.

“Kami berharap, kecintaan terhadap Alquran yang tumbuh dari kegiatan ini dapat meluas, tidak hanya kepada peserta, tapi juga menjalar ke seluruh masyarakat Pesisir Barat,” tambahnya.

Wakil Bupati juga menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten terhadap kegiatan-kegiatan yang menanamkan nilai keagamaan dalam membentuk karakter bangsa yang kokoh.

“Demokrasi tanpa ruh nilai akan kehilangan arah. Oleh karena itu, penguatan nilai-nilai spiritual seperti ini penting agar demokrasi kita tetap berakar pada Pancasila dan kearifan lokal,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut menjadi contoh konkret bagaimana agenda politik dapat beriringan dengan penguatan moral dan spiritual, membentuk sinergi harmonis antara pembangunan lahir dan batin masyarakat. (Joni)

Redaksi