Stan Pekan Raya Lampung, Setia Nantikan Pengunjung Hingga Lewat “Batas Senja”

Redaksi
Pesona Batas Senja, band folk kebanggaan Lampung, konser malam hari ketujuh PRL 2024, di Lapangan PKOR Wayhalim Bandarlampung, Selasa (28/5/2024). | Muzzamil

Bandarlampung, KabarSejagat.com – Koor massal, lumrah terjadi tiap pertunjukan musik dihelat. Pun, konser hari ketujuh, Pekan Raya Lampung (PRL) 2024, ajang pameran pembangunan dan produk unggulan daerah, diseminasi informasi pembangunan daerah Provinsi Lampung dan kabupaten/kota se-Lampung, dan serbaneka hiburan rakyat, kurun 22 Mei hingga 10 Juni mendatang, di PKOR Wayhalim Bandarlampung, Selasa (28/5/2024).

Mencuplik suasana karib saat lagu ini dipilih terakhir didendangkan duo vokalisnya, pesan epik kekuatan syair lagunya demikian terasa.

“Ini gambaran kita suatu hari nanti. Set’lah sekian lama kita jalani. Lewati masa-masa yang berarti. Kini, ku sudah yakin pada satu hati. Yang kurasa tepat untuk temani. Sekarang hingga aku tua nanti.”

“Ingin punya rumah ‘tuk tempat bermesra. Kau dipanggil ibu, sementara aku ayah. Bertukar cerita di ruang k’luarga. Bercengk’rama dan menimang buah hati kita. Sederhana. Bahagia ini lengkap sudah. Sama-sama. Hingga nanti kita tutup mata.”

Dan koor massal itu bak lingkupan magnet tersendiri, di delapan hari perhelatan pameran tahunan terbesar di Lampung ini.

Batas Senja, penyanyinya, grup band bintang tamu panggung utama PRL 2024 hari ketujuh berbanderol tiket Rp20 ribu itu, band folk asal Kota Tapis Berseri bentukan 17 Agustus 2014 formasi awal tujuh personel: vokalis/gitaris Reza Lukita Apriadi (Masitong), vokalis Bella, bassist Anjas, gitaris akustik Juli Cuk Sarah, dan drummer Elzino; kini berformasi solid vokalis Carissa, Erica, vokalis/gitaris Masitong, dan drummer Elzino ini.

Batas Senja yang terpantau belum berkabar lagi kapan mau merilis singel baru usai “Nanti Kita Seperti Ini”, lagu dengan syair di atas, rilisan September 2022; dan “Kemana Kita Hari Ini” rilisan September 2023, keduanya viral, lagu-lagunya related, digemari terutama oleh kebanyakan generasi milenial-zilenial.

Saat jeda interaksi jelang lagu terakhir itu, Masitong sang vokalis melagukan pintanya pada ribuan penonton untuk nyalakan lampu flash gawai mereka. “Yang menyalakan flash.. Saya doakan panjang umurnya..,” lantun dia disahuti aneka koor spontan penonton, tepat jarum jam pukul 21.58 Waktu Indonesia Barat.