Koor pula jongkok massal, lantas sepersekian detik kemudian bangun berdiri melompat, bagian orkestrasi konser sukses Selasa malam, Batas Senja tetaplah “sihir” bukan saja di jejaring media sosial, tetapi karakter kuat band 91 ribuan subscriber kanal YouTube Batas Senja Official-nya ini, betulan kuat pula menyihir animo penonton untuk tak bergeser barang sejenak dari tegak berdiri mereka memagut malam, melewati batas senja.
Dicegat sesaat musik pengiring penutup usai, [Apa reaksi kamu setelah nonton Batas Senja, apa komentar kamu, ini kamu nonton Batas Senja udah yang beberapa?] “Yang ketiga. [Maksudnya baik yang di PRL, Lampung Fair atau di konser yang lain?] “Di konser yang lain,” sahut Aca, penonton zilenial hijabers, berkacamata, di area Lapangan PKOR.
[Overall, dari semua lagu yang dibawakan, mana yang menurut kalian bertiga ini eye catching, maksudnya pertunjukannya paling keren malam ini?] “Nanti Kita Seperti Ini…!” sahut Aca, kali ini dikompaki Barbie, dan hijabers Anita si kacamata.Ketiganya beralasan, lagu itu seru. [Kenapa, kenapa?] “Karena seru banget lagunya.. Keren banget!” [Nggak bosen dengerinnya?] “Nggak..,” kembali sahut Aca.
[Selain itu mungkin ada pilihan lagu lain, gak ada?] “Lagu ‘Sudikah Ta’aruf’, bagus juga,” kali ini Anita bicara. [Kenapa, ada pengalaman pribadi?] “Nggak, eh,” gelak Anita, tangannya refleks menutup mulutnya. [Oh, jadi bukan karena pengalaman pribadi ya?] “Bukan..” [Oke, ini kan kalian bertiga ya. Kira-kira, kalau PRL tahun depan ada Batas Senja lagi, pasti kamu absen nonton lagi kan?] “Nonton lagi, harus nonton,” kompak ketiganya. [Oke, ini kan bertiga, tiga kata untuk Batas Senja PRL malam ini..] Aca menyahut “keren-banget”, Barbie lanjut menjawab dibantu acung dua jempolnyi “mantap”, giliran Anita, “Apa ya? Serubanget,”acung jempol senada Barbie.Kita tinggalkan trio Aca, Barbie, Anita, berlari menuju kiri panggung, tercegat Ais namanyi. Ais (21), mahasiswi, mengaku paling hapal tembang”Kemana Kita Hari Ini”.
Ais senada, diikuti jari telunjuk, jari tengah dan jari manis kanannya menanda angka tiga, ini juga kali ketiganyi ia menyaksikan konser Batas Senja. “Ini udah kali ketiga. Paling hapal malam ini? Kemana Kita Hari Ini. [Kenapa lagu itu, ada kenangan tersendiri, pengalaman pribadikah?] “Emm rahasia!” Ais pun tersipu, mengelak sebutkan alasannyi meski dicecar.
[Tiga kata untuk Batas Senja PRL malam ini?] “Keren! Keren, bagus, seru, seru!” [Kalau Batas Senja tampil PRL tahun depan, Ais nonton lagi?] “Nonton lagi. Nanti kalau Batas Senja tampil PRL tahun depan, nonton lagi.”Sebagai disclaimer, ini bukanlah pertanyaan ‘pesan sponsor’. [Pesan Ais untuk warga Lampung, ajak ke PRL dong] “Semuanya guys, harus ke PRL karena seru banget acaranya, artis-artisnya seru, banyak makanannya, orangnya juga ramah-ramah. Mantap!” gayeng ia acung jempol kanannyi.
Barisan penonton konser PRL ini di setiap malamnya, terdapat pula sebagai sarana melepas lelah letih lesu dan sejenak refresh, para kru stan macam-macam. Ada para ASN setutupnya stan mereka di Hall A, B, dan C, ada kru 12 stan produk kecantikan yang mulai Selasa pindah lokasi stan dari area ujung kiri Lapangan PKOR Wayhalim ke sisi kanan dari Anjungan Kabupaten Lampung Selatan, dan banyak lagi.
Sapuan mata, pertunjukan live music area Festival Kaya Rasa PRL 2024, diserukan oleh pengunjung yang diberi ruang sumbangkan suara emasnya diiringi band. Sembari rekan dan keluarganya lahap menyantap hidangan belanja mereka dari 72 stan UMKM kuliner terseleksi terverifikasi dibawah koordinasi Lampung Culinary Community mitra gaetan EO Grand Modern Indonesia pimpinan Sukaryadi, Project Manager PRL 2024 ini.
Panggung kedua PRL 2024 area depan Stadion Sumpah Pemuda kompleks PKOR Wayhalim, bukannya usai, lepas jelang malam masih diserukan pertunjukan satu dari 60 band lokal Lampung pengisi acara, Not Player.
Duo vokalis band asyik ini sukses mengajak penonton tersisa, sejenak ber-ambyar ria. Tiga dara cantik, masing-masing berkostum merah, putih dan pink, juga mewarnai malam hari ketujuh, dengan dandanan ala Barbie-nyi.
Stan sponsor acara, rerata tutup agak larut. Diketahui, EO Grand Modern Indonesia sukses menggandeng sedikitnya mitra sponsor.
Selain mitra avant garde manajemen tiket LOKET, perinci abjad, yakni, Bank Indonesia, PT. Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, DE LUXE Nesia, erafone, Grab, Indomaret, Kopi Kapal Api, L.A. Bold, Lampung Culinary Community, Kirana, Mitra10, Modern ADV, PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero), PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 1 Regional 7, PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sampoerna Retail Center (SRC), PT. Telkom Indonesia (Persero), dan Wismilak.
BUMN lain yang juga buka stan antara lain PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Juga ada stan TVRI Stasiun Lampung sisi stan PTPN 1 Regional 7. Stan televisi pemerintah ini menyajikan juga program tematik, Podcast TVRI Lampung.
Organisasi kewartawanan nasional tertua RI, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung pimpinan Wirahadikusumah, juga buka stan, dan juga senada TVRI, dilengkapi fasilitas program siniar khusus, Podcast PWI Lampung.
Lalu, lembaga penyelenggara Pemilu unsur pengawas, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung juga buka stan di Hall B.