Bandarlampung, KabarSejagat.com – Rilis Hasil Survei Pilgub Lampung 2024 “Lampung Memerah atau Membiru?” periode survei 29 Oktober-2 November 2024 taja Rakata Institute (kini Rakata Analitycs and Advisory) di Bento Kopi, Jl Pulau Sebesi, Sukarame Bandarlampung, Sabtu (16/11/2024), menyimpulkan, Pilgub 27 November nanti, Lampung bakal ‘membiru’.
Hasil survei Rakata bekerja sama dengan Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI) ini, cagub-cawagub Lampung nomor urut 2 Rahmat Mirzani Djausal – Jihan Nurlela (Mirza-Jihan) ungguli semua wilayah pemilihan kabupaten/kota di Lampung, dibanding cagub-cawagub pejawat nomor urut 1 Arinal Djunaidi-Sutono (Ardjuno).
Peneliti Rakata, Fatih Raftsaal bilang, hasil survei tingkat keterpilihan (elektabilitas), duet Mirza-Jihan unggul atas Ardjuno, baik dengan menyertakan swing voters (pemilih yang belum tentukan pilihan jelang pemilihan) maupun dengan simulasi tanpa swing voters.
Dengan simulasi plus swing voters sebesar 17,12 persen, Mirza-Jihan unggul sebesar 58,84 persen, sedang Ardjuno 24,04 persen.
Dengan simulasi tanpa swing voters, secara telak Mirza-Jihan unggul sebesar 70,99 persen, sedang Ardjuno di 29,01 persen.
Puluhan pewarta peliput, serta mahasiswa Prodi PPI UIN Raden Intan Lampung yang hadir, ada yang kontan terbelalak merona, ada yang sibuk jeprat-jepret grafis di monitor, ada juga yang matanya menciut.
Secara head to head, tingkat keterkenalan (popularitas) cagub Arinal unggul di 92,60 persen dibanding cagub Mirza 88,64 persen.
Namun, tingkat penerimaan (akseptabilitas) publik terhadap sosok cagub Mirza di angka 77,12 persen, ungguli Arinal di 52,60 persen.
Kemudian, tingkat keterpilihan (elektabilitas) dengan simulasi swing voters 21,36 persen, cagub Mirza unggul 54,96 persen dibanding Arinal 23,60 persen.
Senada head to head, popularitas cawagub Jihan Nurlela jua telak di angka 88,76 persen, sedang cawagub Sutono di 72,96 persen.
Jihan, peraih 910.318 suara sah Pileg DPD RI dapil Lampung 14 Februari lalu ini juga unggul tingkat akseptabilitasnyi di 77,80 persen, sedang cawagub Sutono di 46,24 persen.
Seturut, tingkat elektabilitas dengan simulasi swing voters di 23,88 persen, Jihan unggul di 55,72 persen dibanding Sutono 20,40 persen.
Survei bermetode stratified random sampling, via wawancara tatap muka langsung per acak dengan responden terpilih periode survei, bersampel basis 2.500 responden dengan margin of error kurang lebih 1,96 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, diambil dari populasi masyarakat ber-KTP Lampung berstatus telah terdaftar DPT Pilkada.
Sebaran sampelnya, di 15 kabupaten kota, berurut dari responden terbanyak: Lampung Tengah (390), Lampung Timur (320), Bandar Lampung dan Lampung Selatan (300), Lampung Utara (180), Tanggamus (170), Pesawaran dan Way Kanan (130), Pringsewu dan Tulang Bawang (120), Lampung Barat (90), Tulang Bawang Barat (80), Mesuji (70), serta Metro dan Pesisir Barat (50).
“Kami libatkan enumerator yang bekerja secara ilmiah, terlatih, kompeten. Untuk validasi data, dilakukan spot check 20 persen dari total keseluruhan sampel,” terang Fatih, disaksikan dua narasumber: analis politik UIN Raden Intan Lampung Gesit Yudha, Ketua Umum ALSHCI Dr Eko Kuswanto, dipandu peneliti Rakata lainnya M Hafizdan, dihadiri pula Ketua JMSI Lampung Ahmad Novriwan.
Fatih membeberkan flowchart (bagan alur) penarikan sampelnya, yakni populasi pemilih Provinsi Lampung berpeluang yang sama untuk diwawancarai, pemilih di kabupaten diproporsikan memakai metode stratified random sampling, TPS terpilih ditentukan menggunakan simple random sampling. “Dan, di masing-masing TPS dipilih 10 responden dengan rincian 5 laki-laki dan 5 perempuan secara acak,” beber dia, berbatik. (Red/Muzzamil)