Kemudian, 19,20 persen baby boomers, 26,26 persen gen X, 24,54 persen gen Y, dan 23,97 persen gen Z, nyatakan akan memilih Ardjuno.
Dengan swing voters: 12,92 persen boomers, basis 12,92 persen; 13,87 persen di gen X, basis 19,04 persen; 13,14 persen di gen Y, basis 43,84 persen; 13,72 persen di gen Z, basis 24,20 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, 62,24 persen pemilih laki-laki menyatakan akan memilih Mirza-Jihan, lalu 24,24 persen akan memilih Ardjuno, swing voters 13,52 persen, basis 50 persen.
Sementara, 55,44 persen pemilih perempuan menyatakan akan memilih Mirza-Jihan, 23,84 persen akan pilih Ardjuno, swing voters 20,72 persen, basis 50 persen.
Berdasarkan latar etnis (suku bangsa), 58,39 persen responden etnis Jawa, 59,96 persen etnis Lampung, 59,73 persen etnis Sunda, 59,38 persen etnis Ogan, dan 57,96 persen etnis lainnya menyatakan akan memilih Mirza-Jihan.
Ada 24,71 persen responden etnis Jawa, 22,93 persen etnis Lampung, 23,98 persen etnis Sunda, 17,19 persen etnis Ogan, 24,20 persen etnis lainnya nyatakan akan memilih Ardjuno.
Dengan swing voters: 16,91 persen di etnis Jawa, basis 61,04 persen; 17,11 persen di etnis Lampung, basis 21,28 persen; 16,29 persen di etnis Sunda, basis 8,84 persen; 23,44 persen di etnis Ogan, basis 2,56 persen; dan 17,83 etnis lainnya, basis 6,28 persen.
“Etnis lainnya”, merujuk survei, “seperti suku Batak, Minangkabau, Bali, dan lainnya,” sigap Fatih jelaskan, di hadapan puluhan pewarta peliput, dihadiri pula antara lain Ketua JMSI Lampung Ahmad Novriwan, dan mahasiswa Prodi PPI UIN Raden Intan Lampung.
Adapun, sampel basis 2.500 responden, diambil dari populasi masyarakat ber-KTP Lampung berstatus terdaftar DPT Pilkada.
Sebaran sampelnya, dari jumlah responden terbanyak di 15 kabupaten/kota: Lampung Tengah (390), Lampung Timur (320), Bandarlampung dan Lampung Selatan (300), Lampung Utara (180), Tanggamus (170), Pesawaran dan Way Kanan (130), Pringsewu dan Tulang Bawang (120), Lampung Barat (90), Tulang Bawang Barat (80), Mesuji (70), Metro dan Pesisir Barat (50).
“Kami libatkan enumerator yang bekerja secara ilmiah, terlatih, kompeten. Untuk validasi data, dilakukan spot check 20 persen dari total keseluruhan sampel,” terang Fatih.
Flowchart (bagan alur) penarikan sampelnya, yakni populasi pemilih Provinsi Lampung berpeluang yang sama untuk diwawancarai, pemilih di kabupaten diproporsikan memakai metode stratified random sampling, TPS terpilih ditentukan menggunakan simple random sampling. “Dan, di masing-masing TPS dipilih 10 responden dengan rincian 5 laki-laki dan 5 perempuan secara acak,” beber Fatih, berbatik.
Selain itu, menggembirakannya, hasil survei ini menunjukkan tingginya potensi partisipasi pemilih Pilgub Lampung dan Pilbup/Pilwalkot se-Lampung nanti.
Sebanyak 95,20 persen masyarakat Lampung menyatakan akan hadir berpartisipasi dan ikut mencoblos pada hari H Pilkada 2024.
“Sebanyak 0,24 persen menyatakan tidak akan hadir berpartisipasi hadir di TPS. 4,56 persen responden lainnya tidak jawab/tidak tahu (TJ/TT),” kabar Fatih, disaksikan dua narasumber: analis politik UIN Raden Intan Lampung Gesit Yudha, Ketua Umum ALSHCI Dr Eko Kuswanto yang juga pendiri/direktur pertama Rakata per 8 Agustus 2008 silam, dipandu M Hafizdan, peneliti Rakata lainnya.
Pengingat, kata Seleksi Alam dan Final Ideal, pernah dipilih Rakata sebagai tema pemantik rilis hasil survei Pilgub Lampung 2018. Saat itu Lampung notabene menguning kehijauan.
Pilgub 2024 ini, Pilgub minus kesertaan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), satu-satunya dari 18 parpol peserta Pemilu 2024 yang absen, diksi dua warna head to head, dipilih.
Memerah, diasosiasikan duta warna paslon petahana nomor urut 1 yang diusung PDI Perjuangan didukung nonparlemen PBB, Partai Garuda, Partai Gelora Indonesia, Partai Perindo: Arinal Djunaidi-Sutono (Ardjuno).
Membiru, diasosiasikan duta warna paslon penantang nomor urut 2 yang diusung PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PKS, Partai NasDem, didukung Partai Buruh dan PSI selaku parpol pengusul, dan parpol non peserta Pemilu 2024 Prima, ditambah dukungan parpol nonparlemen PPP, Partai Ummat, terakhir Partai Hanura: Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela (Mirza-Jihan). (Red/Muzzamil)