Lampung Barat, KabarSejagat.com – Tim verifikasi Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat mulai melaksanakan Monitor dan Evakuasi (Monev) Anggaran Pendapatan Belanja Pekon (APBP) Tahap l, Tahun Anggaran (TA) 2024. Selasa (21/5/2024)
Tim yang di pimpin Kadi PMP Kecamatan Way Tenong Supriyono, S.E., bersama jajaran, dan Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa melakukan monev di Pekon Sukaraja.Terpantau kegiatan yang dilaksanakan evaluasi seputar administrasi.
Di konfirmasi Supriyono menerangkan jika monev yang tengah dilaksanakan secara bergilir pekon – pekon tersebut memonitor telah sejauh mana program yang dilaksanakan pekon dalam realisasi APBP Tahap l, sekaligus mengevaluasi untuk memveri fikasi kegiatan yang telah di jalankan.
Dimana pada proses itu, jika ada terjadi kesalahan baik administrasi atau kegiatan yang bersifat fisik dan lain sebagainya maka pekon di berikan pembinaan untuk dilakukan perbaikan. Seperti administrasi jika ada yang kurang tepat langsung dapat di ubah sebagaimana mestinya.
Supriyono menyebutkan secara garis besar administrasi program pekon yang telah di berikan monev dilaksanakan cukup baik, hal itu karena aparat pekon sesuai bidang masing-masing telah memahami terhadap Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). “Yang menjadi salah satu penekanan kami kepada pekon jika ada kendala untuk koordinasi dengan kecamatan atau petugas pendam ping guna di carikan solusi,” ungkapnya.
Sementara Penjabat (Pj) Peratin Sukaraja Warno S.E., mengatakan secara progres kegiatan APBP tahap l tengah berjalan, dimana saat ini untuk program fisik masih dalam proses jadi kegiatan monev tim verifikasi kecamatan cenderung administrasi.
“Program monev yang dilakukan berkaitan dengan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Anggaran Dana Pekon (ADP) Tahap l dan untuk Pekon Sukaraja yang Indeks Desa Membangun (IDM) Mandiri, dana yang tengah di realisasikan 60 persen dari pagu,” jelasnya.
Dan seiring berjalannya waktu. Sekarang ini program yang masih difokuskan dalam realisasi APBP Tahap l untuk program kegiatan fisik. “Kita sudah mulai melaksanakan kegiatan fisik, setelah melakukan skala prioritas seperti pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT), Ketahanan Pangan dan proses untuk sosialisasi program penanganan dan pencegahan stunting,” terang pihaknya.
Warno, mengatakan monyet yang menjadi rutinitas tim verifikasi kecamatan merupakan langkah yang baik dalam membimbing pemerintahan pekon menjalankan program sesuai dengan prinsip pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak juknis). (Kodri)