Wakil Bupati Pesisir Barat Pimpin Rakor Terkait Perbaikan Jembatan Gantung Way Pemerihan yang Rusak

Redaksi

Pesisir Barat, KabarSejagat.com – Wakil Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Irawan Topani, S.H., M.Kn., memimpin rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas kerusakan serius pada jembatan gantung Way Pemerihan di Kecamatan Bangkunat, yang menghubungkan empat pekon di wilayah Way Haru, yaitu Pekon Bandar Dalam, Siring Gading, Way Tias, dan Way Haru. Rakor berlangsung di Media Center Gedung A Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Senin (24/02/2025).

Dalam kesempatan ini, hadir pula Pj. Sekda Drs. Jon Edwar, M.Pd., Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Audi Marpi, S.Pd., M.M., Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mizar Diyanto, S.E., M.P., serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Syaifullah, S.Pi., dan sejumlah pejabat lainnya.

Wakil Bupati Irawan Topani mengungkapkan pentingnya jembatan tersebut sebagai sarana vital bagi mobilitas masyarakat, terutama bagi petani yang mengangkut hasil panen. Ia menyatakan bahwa perbaikan jembatan gantung harus menjadi prioritas mengingat dampak besar yang ditimbulkan atas kerusakan tersebut.

“Jembatan ini sangat vital bagi kehidupan masyarakat setempat, khususnya dalam mengangkut hasil bumi. Kami menerima laporan adanya kerusakan yang membahayakan keselamatan warga, dan kami akan segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki jembatan ini,” tegas Irawan Topani.

Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menambahkan bahwa Pemkab Pesibar akan berkolaborasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan lancar dan tepat sasaran. “Kami berharap akses transportasi menuju pekon dapat kembali normal dalam waktu dekat, sehingga masyarakat dapat beraktivitas tanpa hambatan,” katanya.

Dalam rapat tersebut, pihak DPUPR memberikan penjelasan mengenai kondisi jembatan. Berdasarkan hasil survei awal, struktur jembatan mengalami kerusakan parah akibat cuaca ekstrem dan usia penggunaan yang sudah cukup lama. Oleh karena itu, pihak DPUPR akan segera menyusun rencana perbaikan yang komprehensif.

Selain itu, rapat juga menghasilkan beberapa keputusan penting, di antaranya adalah pembuatan jalur alternatif sementara menggunakan rakit untuk penyeberangan sungai dan pengawasan ketat terhadap aktivitas penyeberangan yang akan dikoordinasikan dengan pemerintah Pekon setempat.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak kerusakan jembatan dan memastikan aksesibilitas tetap terjaga sampai perbaikan selesai dilakukan. Pemkab Pesibar berkomitmen untuk segera menuntaskan masalah ini agar kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan dengan lancar kembali.

Redaksi